Minggu, 11 Juli 2010

memori untuk deni

jikalau boleh meminta, aku ingin meminta untuk bertemu denganmu lagi. Mengatakan apa yang ingin kukatakan dan tersenyum puas padamu sama seperti saat kau selalu tersenyum padaku di hari-hari terberatku

 Tak butuh waktu lama untuk mengingat wajahmu.Apalagi senyumanmu selalu tersirat saat tanpa sengaja ku menatapmu. Senyuman itu tak pernah sekalipun beranjak dari wajah konyolmu. Itulah mengapa aku langsung tertarik padamu. Bahkan di saat pertama aku melihatmu. 
Kau tau, aku selalu mencarimu jikalau aku tak melihatmu berdiri di pojok ruangan itu. aku mencarimu dan mataku takkan lepas mencarimu hingga kumenemukanmu walau hanya berupa suaramu. dan suaramu itu mampu mengembangkan  senyumku seperti mawar yang yang mekar dikala hujan menyapanya. Setelah itu aku akan tenang melanjutkan pekerjaanku. Jika tiba waktunya pulang aku akan kembali mencarimu. Menatap senyummu yang menyejukkanku Setelah itu dengan riang ku akan pulang kerumah membawa segumpal senyuman darimu. Kan ku bawa kembali gumpalan senyuman itu esok harinya saat beban kerja menghimpitku. Kan kugunakan gumpalan itu untuk menyangga ragaku hingga tak kurasakan betapa sesaknya pekerjaanku karena senyuman darimu. Namun saat itu aku belum mengenal dirimu lebih dalam. Aku hanya mengenal senyummu.Hingga suatu hari kau mendekatiku, menyapaku kemudian memperkenalkan dirimu.Deni....De...e...en...i.. Deni, yah itulah namamu.Pada akhirnya aku tak hanya akan mengingat senyummu tapi juga namamu. Nama yang suatu hari nanti akan kurindukan.
 Setelah perkenalan  itu, aku dan kau mulai mencair Kitapun tak hanya saling menatap dan tersenyum, tapi kita mulai berbicara lepas dan tertawa. Tawaku tak pernah mau beranjak saat berbicara denganmu. Tawa itu tawa karenamu. Tawa itulah yang akan kuperlukan untuk menepis kepenatanku. Tawa yang kubutuhkan untuk mengusir ketakutan dan amarahku. Tawa yang pada akhirnya harus kusimpan karena kehilanganmu.
Kau masih ingat den, memoar tahun baru kita. Tahun baru yang kita rayakan bersama. Aku, kau, mbak dede dan dua teman setiamu, Pak Sephi dan Pak Jef satpam kantor kita.Bersama mereka kita habiskan tahun baru dengan sebungkus martabak dan lima gelas teh hangat.Aku ingat saat itu kau hanya mengenakan sepasang sandal butut, kaos oblong dan celana pendek selutut. Dengan gaya santaimu kau mulai mengibur kami, tepatnya aku. Dengan canda dan tawamu kau meriahkan tahun baruku, tahun baru yang biasanya hanya kuhabiskan dengan menonton acara tivi. Tapi tidak untuk tahun baru kali ini. Tahun baru sederhana dengan ingatan memoar yang kuat. Tahun baru yang takkan pernah ku lupakan, karena hanya itulah memoar yang kau tinggalkan untukku. Malam itu aku benar-benar puas bersama denganmu. Menghabiskan malam dengan berbicara banyak hal sambil menatap senyummu Senyum yang  tak kutau kapan  akan kembali kutemukan. 

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


see me

Mengenai Saya

Foto saya
konyol, oneng, seneng ketawa tp sebenernya ordinary person yg pengen merasakan hal hal yang extra ordinary